Jumat, 30 Januari 2015

IBU
 Seorang malaikat tanpa sayap yang tak pernah mengharapkan balasan apapun dari seorang manusia yang dikandungnya dan dilahirkannya, yang disebut anak. Dan akulah yang disebut anak. Ibuku adalah seorang wanita yang sangat baik dan sangat sabar. Ibuku seorang yang sangat mencintai kesederhanaan. Ibuku tak pernah memakai perhiasan yang mahal hanya untuk mempercantik diri. Karna menurutnya, cantik itu bukan dari penampilan tetapi dari hati dan perbuatan. Itu yang selalu aku ingat dan menjadi salah satu pedoman hidupku.

Ibu tak pernah mengeluh, dan lelah untuk merawat dan mendidik buah hatinya agar menjadi manusia yang baik. Itulah mulianya seorang ibu. Keringat yang menetes saat mengandung, melahirkan, merawat hingga dewasa, dan mengerjakan semua pekerjaan rumah bagaikan setetes air dari surga yang sangat berharga. Ibuku wanita yang hebat dan cantik. 

Aku adalah anak yang dilahirkannya pada 23 Desember 1998. Susah payah ibu mengeluarkanku tanpa ditemani oleh ayahku. Aku dirawatnya hingga dewasa dengan penuh kasih sayang dan didikan yang sangat berharga. Dan aku, belum bisa membalas kebaikan ibuku. Aku hanya bisa membuat ibuku marah, kesal, dan lelah atas sikap  dan kelakuanku. Aku sadar, aku bukan anak yang baik. Aku selalu membuat ibuku marah. Saat ibuku marah, selalu aku menangis dibelakang ibuku. Aku benci dengan diriku sendiri. Dalam hati aku berkata "Kenapa aku ini?! selalu membuat ibu marah! bodoh!" . Ingin aku membuat ibuku bangga dengan anaknya. Dan membalas rasa kecewa ibuku terhadap kakakku.

Miris rasanya jika mengingat apa yang telah dilakukan kakakku dan akhirnya membuat ibu dan ayah kecewa. Aku kasihan melihat ayah dan ibu saat itu. Apalagi saat aku melihat ayahku menangis diatas sajadah. Aku sangat tidak tega melihatnya, ingin aku peluk tapi aku tidak ingin melihat air mata ayahku didepan mataku. Dan saat kejadian itu, aku sangat dilema. Aku benci dengan kakakku, tetapi aku juga kasihan dengannya. Karna dia, hidup yang sekarang berbeda jauh dengan yang dulu.

Hidupku yang sekarang, banyak sekali orang-orang yang meremehkan orangtuaku karna menurut mereka orangtuaku tidak bisa mendidik anaknya dengan baik. Dan aku sangat kesal dengan mereka-mereka yang munafik dan selalu membicarakan dan menertawakan orangtuaku. Sakit rasanya melihat orangtuanku diperlakukan seperti itu. Tapi aku coba meredamkan emosiku, mencoba bersabar dengan semua omongan orang. Karna ibu selalu menyuruhku untuk ikhlas, karena ikhlas selalu membuat kita tenang dan hati kita bersih.

Aku hanya diam, diam, dan diam saat banyak dari mereka yang menyindir tentang keadaan kakakku. Malu, marah, kecewa, benci.. itu yang aku rasakan saat itu. tetapi hebatnya ibuku, dia tak sedikitpun mengeluh. Ibu selalu sabar dan ikhlas dengan semua yang sudah terjadi. Karna menurutnya, dengan cobaan ini berarti Allah sangat menyayangi keluargaku. Karna tanpa masalah, tidak akan pernah menjadikan seorang menjadi lebih baik. Dan dengan adanya masalah, bisa memndekatkan diri pada Allah.

Sekarang aku sudah dewasa, dan aku ingin membuat orangtuaku bangga, terutama ibuku. Walaupun aku selalu membuatnya marah, tapi aku akan berusaha agar bisa menjadi anak yang paling membanggakan. Dan aku akan membuktikan pada semua orang yang telah menghina dan menertawakan orangtuaku, bahwa orangtuaku adalah orangtua yang hebat yang bisa mendidik anaknya dengan baik dan menjadi seorang yang sukses. Terima kasih ibu karnamu aku bisa menjadi orang yang selalu berbuat baik, bersabar, ikhlas, taat beribadah, dan tidak pernah membalas perbuatan orang yang sudah mendzalimiku dengan keburukan.
Terima kasih banya ibu.. aku janji akan menaikan derajat ibu dan ayah. Pasti..

Sabtu, 24 Januari 2015

Siapakah Aku?

Siapakah Aku?
 
Bicara tentang siapakah diriku, aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Anita Mulyono biasa dipanggil Mol. Yaa memang panggilan yang aneh tapi aku menyukainya. Aku lahir di Surabay, 23 Desember 1998 di rumah sakit kristen William Boot Surabaya. Aku adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dan semuanya perempuan. Menjadi anak kedua sudah sangat lengkap menurutku, karna aku bisa merasakan menjadi adik dan juga menjadi kakak.
 
Aku adalah anak yang paling manja dan bisa dibilang bandel, dari kedua saudaraku. Apa yang aku minta selalu dituruti oleh ayahku. Aku juga tidak tahu kenapa? Banyak orang bilang kalau aku ini anak yang serba bisa. Syukur pemikiran orang-orang tentangku positif, tetapi menurutku tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika tidak belajar dan berusaha. Dari kecil aku sudah menyukai seni dan sudah sering mengikuti lomba-lomba. Aku bisa mengikuti lomba karna aku menyukai bidang tersebut dan aku selalu belajar dibidang tersebut.
 
Aku sangat senang dengan olahraga, aku selalu berusaha, belajar, dan mecoba jika aku tidak bisa dan belum menguasai tekniknya. Karna aku ingin bisa menguasai semua bidang olahraga. Yaa karna hobi dan selalu berusaha itulah yang membuat aku mahir dan banyak orang beranggapan kalau aku ini anak yang serba bisa. Sebernarnya semua orang bisa menjadi seorang yang serba bisa asalkan mereka punya semangat dan kemauan yang tinggi.
 
Sekarang aku sekolah di SMKN 2 Buduran Sidoarjo. Sekolah impianku sejak aku masih duduk dibangku dasar. Dan masuk jurusan yang sangat aku idam-idamkan yaitu Teknik Komputer Informatika, yanng nantinya pada semester 3 dibagi menjadi dua yaitu Multimedia dan Pemrograman. Aku ingin sekali masuk Multimedia, karna aku ingin mendalami hobiku dan kesenanganku dibidang seni, terutama film. Aku sangat menyukai film, dan aku bercita-cita menjadi seorang Film Director.
 
Tentunya mencapai cita-citaku memang tidak mudah. Bukan hanya dituntut pandai dibidang edititing, tetapi aku juga harus bisa mendalami dunia sutradara dan harus sering-sering melihat ke lingkungan sekitar agar dapat berinspirasi dan mengimajinasikan untuk project filmku. Yaa sudah sepanjang itu hal yang aku fikirkan. Tetapi apa salahnya aku menyiapkan dari sekarang. Karna guruku bilang, "Tekuni satu bidang yang benar-benar kamu sukai. Karna jika kamu menekuninya, cita-citamu akan tercapai dengan mudah"
 
Terkadang aku masih bimbang dengan cita-citaku. Disisi lain aku ingin menjadi seorang guru olahraga, karna aku ingin membagikan ilmuku dibidang olahraga kepada generasi muda bangsa ini. Karna aku ingin Indonesia bisa memasuki perolahragaan tingkat dunia dan dapat mengharumkan bangsa. Tetapi disisi lain, aku ingin menjadi seorang sutradara dan film director. Karna banyak sekali hal positif yang aku dapat saat aku menonton film. Dan aku ingin esok aku menyampaikan keluhan, isi hatiku, keimajinasianku, dan hal-hal yang positif yang dapat merubah hidup orang lain lewat karya seniku yaitu film.
Dan sekarang aku sudah dewasa, tidak ada lagi yang perlu aku bingungkan. Aku yakin dengan pilihanku sekarang, bahwa aku akan berusaha menjadi seorang sutradara dan film director. Aku akan terus berusaha dan aku yakin bisa mencapai cita-citaku. Agar orangtuaku bangga, walaupun aku anak yang paling manja dan bandel tapi aku bisa menjadi anak yang paling sukses dibandingkan saudara-saudaraku. Dan aku ingin semua guru-guruku bangga padaku. Terutama keluarga yang selalu mendukung semua yang aku lakukan. Amin.

Jumat, 16 Januari 2015

Resolusi 2015
Di zaman ini  tahun baru merupakan satu momen yang berarti dalam kehidupan kita dan seringkali kita mengambil momen ini untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita selama setahun itu. Ada rasa penyesalan karena merasakan gagal memanfaatkan waktu dengan baik. Seiring dengan itu timbul satu keinginan untuk membuat resolusi tahun baru agar kita tidak lagi lengah di tahun yang baru ini. Dengan harapan kita dapat menjadi orang yang lebih baik, lebih disiplin, dan lebih taat beribadah.

Memang merubah kebiasaan buruk kita tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi saya ada cara sederhana agar dapat mencapai resolusi yang kita buat. Yang pertama pastikan bahwa kita benar-benar ingin berubah (niat). Yang kedua, tidak usah membuat resolusi yang terlalu ribet. Buat resolusi yang simple dan sederhana, yang terpenting kita bisa mencapainnya. Dan yang terakhir, tetap ingatlah apa alasan yang mendorong diri kita untuk berubah. Otomatis jika kita selalu mengingat tujuan awal kita, kita pasti akan berhasil mencapai resolusi kita.
Resolusiku di tahun 2015 ingin mencapai tujuan-tujuanku di tahun-tahun lalu yang belum tercapai. Seperti ingin bisa menabung karena,saya adalah orang yang sangat boros. Kemudian saya ingin lebih rajin belajar dan lebih meningkatkan ibadah. Dan saya ingin meningkatkan kepercayaan diri saya. Karena selama ini saya selalu merasa kurang maksimal dalam mengerjakan suatu hal yang dikarenakan saya kurang percaya diri.

Membuat resolusi sebenarnya tidak wajib dibuat setiap awal tahun, bisa juga dibuat kapan saja. Yang terpenting adalah tujuannya yang baik. Resolusi menurut saya juga dipakai untuk memotivasi diri agar menjadi lebih baik. Memotivasi diri kalian dengan resolusi yang kalian buat sendiri mungkin akan lebih cepat membuat kalian berubah menjadi orang yang lebih baik.
Kamu bisa berbagi pikiran mengenai resolusimu dengan orang lain. Walaupun ini hanyalah sebuah pilihan, namun dengan berbagi dan menunjukkannya pada orang lain, maka kamu akan semakin terpacu untuk membuktikan bahwa kamu mampu mencapai resolusi tersebut. Dukungan dari orang-orang itu pun dapat kamu manfaatkan sebagai motivasi tambahan.
Sebagai manusia biasa, mungkin saja sewaktu-waktu kamu akan lalai dan menyerah dalam proses mencapai resolusimu itu. Jika kamu menghadapi keadaan tersebut, ingatlah bahwa semua orang bisa mengacaukan resolusi kamu tersebut, dan yang harus kamu lakukan adalah yakinkan diri untuk melanjutkan niat awal.